Pengobatan asam urat secara medis dilakukan dokter dalam tiga aspek. Pertama, tindakan untuk menghilangkan rasa sakit yang hebat dengan memberikan obat-obatan penghilang rasa sakit seperti acetaminophen (parasetamol) atau analgesik lain yang lebih kuat, pilihan tersebut tergantung diagnosa dokter terhadap tingkat rasa sakit yang sedang dialami penderita Gouty Arthritis tersebut.
Kedua, bersamaan dengan proses berkurangnya rasa sakit tersebut, dilakukan pengobatan yang bersifat mengurangi peradangan sendi dengan memberikan anti-inflammatory drugs (NSAIDs), colchicine, dan kortikosteroid. Agar kondisi bagian tubuh yang mengalami sakit secara berangsur-angsur dapat pulih kembali seperti semula.
Ketiga adalah tahap pengobatan untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah penderita. Pengobatan ini bersifat jangka panjang dan hanya akan dilakukan jika peradangan yang dialami penderita telah reda. Proses ini bisa dilakukan dengan cara meningkatkan pembuangan asam urat melalui ginjal yang dikeluarkan dalam urin, atau dengan cara mencegah produksi asam urat.
Obat yang biasa digunakan untuk meningkatkan pembuangan asam urat dalam urin adalah Probenesid (Benemid) dan Sulfinpyrazone (Anturane). Karena obat ini dapat menyebabkan batu ginjal, maka ketika mengkonsumsinya harus disertai dengan minum air putih cukup banyak agar dapat mempercepat keluarnya asam urat dari saluran kencing dan mencegah terjadinya pembentukan batu ginjal. Obat ini tidak direkomendasikan untuk penderita yang memiliki riwayat batu ginjal.
Sedangkan obat yang biasa digunakan untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah dengan cara mencegah produksi asam urat adalah Allopurinol. Meskipun pengobatan secara medis ini populer di kalangan para penderita Gouty Arthritis, tetapi juga dapat menimbulkan efek samping pada ginjal dan bisa menimbulkan efek kerusakan hati.
Obat yang sejenis adalah Febuxostat. Selain mencegah produksi asam urat Febuxostat telah terbukti lebih efektif dalam menyusutkan timbunan tophi yang terbentuk dari kristal asam urat. Febuxostat yang penggunaannya diijinkan oleh US Food and Drug Administration (FDA) untuk pengelolaan kronis hyperuricemia dari gout pada tahun 2009 ini, tidak secara signifikan dimetabolisme oleh ginjal. Karena itu dianggap lebih aman digunakan oleh penderita dengan riwayat batu ginjal.
Menggunakan obat-obatan untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah sebaiknya juga disertai dengan melakukan pemeriksaan kadar asam urat dan tes fungsi hati secara teratur. Cara terbaik menurunkan kadar asam urat adalah pantang mengkonsumsi jenis-jenis makanan yang mengandung purin tinggi, sehingga kadar asam urat dalam darah juga menurun secara alamiah.
Kedua, bersamaan dengan proses berkurangnya rasa sakit tersebut, dilakukan pengobatan yang bersifat mengurangi peradangan sendi dengan memberikan anti-inflammatory drugs (NSAIDs), colchicine, dan kortikosteroid. Agar kondisi bagian tubuh yang mengalami sakit secara berangsur-angsur dapat pulih kembali seperti semula.
Ketiga adalah tahap pengobatan untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah penderita. Pengobatan ini bersifat jangka panjang dan hanya akan dilakukan jika peradangan yang dialami penderita telah reda. Proses ini bisa dilakukan dengan cara meningkatkan pembuangan asam urat melalui ginjal yang dikeluarkan dalam urin, atau dengan cara mencegah produksi asam urat.
Obat yang biasa digunakan untuk meningkatkan pembuangan asam urat dalam urin adalah Probenesid (Benemid) dan Sulfinpyrazone (Anturane). Karena obat ini dapat menyebabkan batu ginjal, maka ketika mengkonsumsinya harus disertai dengan minum air putih cukup banyak agar dapat mempercepat keluarnya asam urat dari saluran kencing dan mencegah terjadinya pembentukan batu ginjal. Obat ini tidak direkomendasikan untuk penderita yang memiliki riwayat batu ginjal.
Sedangkan obat yang biasa digunakan untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah dengan cara mencegah produksi asam urat adalah Allopurinol. Meskipun pengobatan secara medis ini populer di kalangan para penderita Gouty Arthritis, tetapi juga dapat menimbulkan efek samping pada ginjal dan bisa menimbulkan efek kerusakan hati.
Obat yang sejenis adalah Febuxostat. Selain mencegah produksi asam urat Febuxostat telah terbukti lebih efektif dalam menyusutkan timbunan tophi yang terbentuk dari kristal asam urat. Febuxostat yang penggunaannya diijinkan oleh US Food and Drug Administration (FDA) untuk pengelolaan kronis hyperuricemia dari gout pada tahun 2009 ini, tidak secara signifikan dimetabolisme oleh ginjal. Karena itu dianggap lebih aman digunakan oleh penderita dengan riwayat batu ginjal.
Menggunakan obat-obatan untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah sebaiknya juga disertai dengan melakukan pemeriksaan kadar asam urat dan tes fungsi hati secara teratur. Cara terbaik menurunkan kadar asam urat adalah pantang mengkonsumsi jenis-jenis makanan yang mengandung purin tinggi, sehingga kadar asam urat dalam darah juga menurun secara alamiah.
Artikel terkait dengan Obat Asam Urat :
Gejala Penyakit Asam Urat Itu Biasanya Begini
Gejala Penyakit Asam Urat, Serangan di Tengah Malam
Gejala Asam Urat atau Bukan ?
Mengapa Laki-laki Lebih Mudah Terserang Asam Urat ?
Inilah Penyebab Penyakit Asam Urat
Asam Urat Hanyalah “Warning” dari Hiperurisemia
Bagaimana Pengobatan Asam Urat Secara Medis ?
Inilah Obat Asam Urat yang Mujarab
Gejala Penyakit Asam Urat, Serangan di Tengah Malam
Gejala Asam Urat atau Bukan ?
Mengapa Laki-laki Lebih Mudah Terserang Asam Urat ?
Inilah Penyebab Penyakit Asam Urat
Asam Urat Hanyalah “Warning” dari Hiperurisemia
Bagaimana Pengobatan Asam Urat Secara Medis ?
Inilah Obat Asam Urat yang Mujarab
0 komentar:
Posting Komentar