Daun Salam (Syzygium Polyanthum) lebih populer di dunia kuliner sebagai daun aromatik pelengkap bumbu masakan. Tak hanya sebatas negara-negara di Asia Tenggara, daun salam yang dikeringkan sebagai bumbu rempah juga digunakan chef dari Amerika dan Eropah.
Manfaat daun salam sebagai bumbu masakan terutama untuk menambah aroma dan menonjolkan rasa. Masakan berkuah hingga masakan rendang, tumisan, dan lain-lain selalu menyertakan daun salam sebagai bumbu pelengkap. Umumnya daun digunakan dalam keadaan kering dengan cara dimasukkan utuh ke dalam masakan.
Di berbagai daerah Salam memiliki nama yang berbeda-beda, diantaranya di Melayu : Ubar Serai, Sunda : Gowok, Madura : Salam, Kangean: Kastolam, Jawa: Salam, Manting, dan di Sumatera: Meselengan. Sedangkan di Malaysia disebut Samak, Kelat atau Serah. Dalam bahasa Tionghoa disebut Duo hua pu tao
Pohon Salam dapat mencapai ketinggian hingga 30 meter terdapat di negara-negara di Asia Tenggara, tumbuh liar di hutan-hutan mulai dari tepi pantai hingga ketinggian 1.300 m di atas permukaan laut. Kayu pohonnya berwarna coklat jingga kemerahan dan bisa dipergunakan sebagai bahan bangunan dan perabot rumah tangga. Kulit batang pohon Salam mengandung tanin, biasanya digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional.
Bunga Salam muncul di bawah daun atau kadang-kadang pada ketiak. Bunganya berukuran kecil dan berbau harum, berbilangan-4; kelopaknya berbentuk seperti mangkuk dengan panjang sekitar 4 mm. Buah salam yang masak berwarna merah kecoklat-coklatan, berbau harum dan bisa dimakan.
Kandungan kimia yang terdapat dalam tumbuhan ini adalah saponin, flavonoida, alkaloida, polifenol dan tanin, minyak atsiri, sitral, eugenol, seskuiterpen, triterpenoid, fenol, steroid, lakton, dan karbohidrat. Beberapa senyawa seperti minyak atsiri, tannin, dan flavonoid yang banyak terdapat dalam daun salam tersebut dapat menurunkan kadar asam urat dengan jalan menghambat kerja ezim xantin oksidase sehingga dapat menghambat pembentukan asam urat
Selain itu daun salam juga mengandung beberapa vitamin, di antaranya vitamin C, vitamin A, thiamin, riboflavin, niacin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat. Bahkan mineral seperti selenium terdapat di dalam kandungan daun salam.
Bagian utama yang dimanfaatkan dari tumbuhan salam adalah daun, selain itu, kulit batang, akar, dan buah juga berkhasiat sebagai obat. Selain untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah, daun salam juga dapat digunakan untuk mengobati kolesterol tinggi, kencing manis, tekanan darah tinggi, sakit maag, dan diare.
Daun Salam berklasifikasi sebagai daun tunggal yang terletak berhadapan, dengan tangkai hingga 12 mm. Helai daun berbentuk lanset, 5-16 x 2,5–7 cm, dengan 6-11 urat daun sekunder, dan sejalur urat daun intramarginal nampak jelas dekat tepi helaian, berbintik kelenjar minyak yang sangat halus. Dalam daun salam kering terdapat sekitar 0,17% minyak esensial, dengan komponen eugenol dan methyl chavicol.
Efek samping daun salam
Dengan kandungan yang berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit asam urat, pemakaian daun salam sebagai ramuan herbal jika dikonsumsi secara berlebihan bisa mengakibatkan beberapa efek samping yang tak diharapkan. Meskipun masih sebatas empiris dan belum dilakukan penelitian medis, tetapi beberapa efek samping pemakaian daun salam secara berlebihan sepatutnya dihindari. Beberapa efek samping tersebut adalah:
Memicu kambuhnya penyakit asma. Pada umumnya jumlah daun salam yang dipergunakan untuk obat asam urat masih dalam batas wajar dan tidak memberikan efek pada penderita asma. Kecuali untuk mereka yang terlalu sensitif, daun salam mungkin bisa memicu kambuhnya penyakit asma.
Efek samping lainnya disebabkan oleh senyawa daun salam yang sulit dicerna oleh tubuh, proses pencernaan yang lambat tersebut pada akhirnya dapat menimbulkan efek mempersulit proses buang air besar. Hal ini biasanya dialami oleh pengguna obat herbal yang mengkonsumsi daun salam dalam jumlah besar, khususnya para penderita hipertensi.
Wanita hamil atau menyusui sebaiknya tidak mengkonsumsi obat yang terbuat dari daun salam, karena dikhawatirkan membahayakan janin dalam kandungan. Sementara bagi ibu yang menyusui dikhawatirkan kualitas air susunya akan menurun dan berpengaruh terhadap bayi yang sedang disusui.
Memang belum dilakukan penelitian ilmiah tentang hal itu, tetapi secara empiris pernah terjadi pada beberapa wanita akibat alergi terhadap zat-zat tertentu yang terkandung dalam daun salam. Alergi tersebut terjadi karena pemakaian daun salam dalam konsentrasi tinggi.
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya efek samping yang tak diharapkan itu dapat dilakukan dengan mengganti daun salam dengan tanaman obat tradisional lainnya, atau mengkombinasikan dengan bahan-bahan herbal lainnya yang juga mudah ditemukan dalam keanekaragaman alam flora Indonesia.
Dalam suatu artikel pernah disebutkan tentang efek daun salam yang bisa mengakibatkan ketagihan, terutama jika dicampurkan dalam masakan. Akibatnya, daun tersebut harus selalu digunakankan dalam setiap masakan. Pada kenyataannya memang daun salam mampu memperkuat aroma dan menambah cita rasa masakan. Keharusan untuk memakai daun salam bukan karena ketagihan seperti pada penyalahgunaan narkoba, melainkan karena tanpa daun salam masakan menjadi kurang sedap, sehingga kurang mantap untuk disantap.
Kecuali menambah cita rasa masakan, efek berlebihan dari daun Salam tidak perlu dikhawatirkan karena pemakaiannya yang hanya satu atau dua lembar untuk sepanci masakan. Sehingga tidak akan terjadi konsentrasi tinggi dan tidak akan menimbulkan efek negatif seperti jika digunakan dalam jumlah besar.
Cara memilih daun Salam
Daun salam atau daun apa pun dengan efek optimal adalah daun yang tidak terlalu muda yang berada di bagian ujung dahan, juga daun yang tidak terlalu tua yang terletak pada pangkal dahan. Karena itu kebanyakan orang menyarankan untuk memetik daun yang berada di urutan 4 ke atas.
Pada daun yang masih muda dan belum berkembang secara sempurna, bertambahnya jumlah sel masih sedang berada dalam proses, maka kandungan senyawa yang dimilikinya pun masih dalam perkembangan dan belum mencapai puncak optimal. Sedangkan pada daun yang terletak pada pangkal tangkai sudah mulai mengalami proses penuaan dengan terjadinya penyusutan struktur. Proses ini juga mempengaruhi kualitas zat-zat bermanfaat yang dikandungnya.
Pilihlah daun salam dari pohon yang berusia sedikitnya dua tahun. Selanjutnya petik daun salam di waktu pagi dalam kondisi yang masih segar karena masih belum sepenuhnya terkena sinar matahari.
Cara mengeringkan daun Salam
Letakkan daun salam di atas niru, susun baik-baik setiap daun agar tidak saling menumpuk atau bersentuhan. Taruhlah di ruangan yang bersih, kering dan memiliki sirkulasi udara yang memadai karena proses pengeringan ini mengandalkan udara kering.
Manfaat daun salam sebagai bumbu masakan terutama untuk menambah aroma dan menonjolkan rasa. Masakan berkuah hingga masakan rendang, tumisan, dan lain-lain selalu menyertakan daun salam sebagai bumbu pelengkap. Umumnya daun digunakan dalam keadaan kering dengan cara dimasukkan utuh ke dalam masakan.
Di berbagai daerah Salam memiliki nama yang berbeda-beda, diantaranya di Melayu : Ubar Serai, Sunda : Gowok, Madura : Salam, Kangean: Kastolam, Jawa: Salam, Manting, dan di Sumatera: Meselengan. Sedangkan di Malaysia disebut Samak, Kelat atau Serah. Dalam bahasa Tionghoa disebut Duo hua pu tao
Pohon Salam dapat mencapai ketinggian hingga 30 meter terdapat di negara-negara di Asia Tenggara, tumbuh liar di hutan-hutan mulai dari tepi pantai hingga ketinggian 1.300 m di atas permukaan laut. Kayu pohonnya berwarna coklat jingga kemerahan dan bisa dipergunakan sebagai bahan bangunan dan perabot rumah tangga. Kulit batang pohon Salam mengandung tanin, biasanya digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional.
Bunga Salam muncul di bawah daun atau kadang-kadang pada ketiak. Bunganya berukuran kecil dan berbau harum, berbilangan-4; kelopaknya berbentuk seperti mangkuk dengan panjang sekitar 4 mm. Buah salam yang masak berwarna merah kecoklat-coklatan, berbau harum dan bisa dimakan.
Kandungan kimia yang terdapat dalam tumbuhan ini adalah saponin, flavonoida, alkaloida, polifenol dan tanin, minyak atsiri, sitral, eugenol, seskuiterpen, triterpenoid, fenol, steroid, lakton, dan karbohidrat. Beberapa senyawa seperti minyak atsiri, tannin, dan flavonoid yang banyak terdapat dalam daun salam tersebut dapat menurunkan kadar asam urat dengan jalan menghambat kerja ezim xantin oksidase sehingga dapat menghambat pembentukan asam urat
Selain itu daun salam juga mengandung beberapa vitamin, di antaranya vitamin C, vitamin A, thiamin, riboflavin, niacin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat. Bahkan mineral seperti selenium terdapat di dalam kandungan daun salam.
Bagian utama yang dimanfaatkan dari tumbuhan salam adalah daun, selain itu, kulit batang, akar, dan buah juga berkhasiat sebagai obat. Selain untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah, daun salam juga dapat digunakan untuk mengobati kolesterol tinggi, kencing manis, tekanan darah tinggi, sakit maag, dan diare.
Daun Salam berklasifikasi sebagai daun tunggal yang terletak berhadapan, dengan tangkai hingga 12 mm. Helai daun berbentuk lanset, 5-16 x 2,5–7 cm, dengan 6-11 urat daun sekunder, dan sejalur urat daun intramarginal nampak jelas dekat tepi helaian, berbintik kelenjar minyak yang sangat halus. Dalam daun salam kering terdapat sekitar 0,17% minyak esensial, dengan komponen eugenol dan methyl chavicol.
Efek samping daun salam
Dengan kandungan yang berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit asam urat, pemakaian daun salam sebagai ramuan herbal jika dikonsumsi secara berlebihan bisa mengakibatkan beberapa efek samping yang tak diharapkan. Meskipun masih sebatas empiris dan belum dilakukan penelitian medis, tetapi beberapa efek samping pemakaian daun salam secara berlebihan sepatutnya dihindari. Beberapa efek samping tersebut adalah:
Memicu kambuhnya penyakit asma. Pada umumnya jumlah daun salam yang dipergunakan untuk obat asam urat masih dalam batas wajar dan tidak memberikan efek pada penderita asma. Kecuali untuk mereka yang terlalu sensitif, daun salam mungkin bisa memicu kambuhnya penyakit asma.
Efek samping lainnya disebabkan oleh senyawa daun salam yang sulit dicerna oleh tubuh, proses pencernaan yang lambat tersebut pada akhirnya dapat menimbulkan efek mempersulit proses buang air besar. Hal ini biasanya dialami oleh pengguna obat herbal yang mengkonsumsi daun salam dalam jumlah besar, khususnya para penderita hipertensi.
Wanita hamil atau menyusui sebaiknya tidak mengkonsumsi obat yang terbuat dari daun salam, karena dikhawatirkan membahayakan janin dalam kandungan. Sementara bagi ibu yang menyusui dikhawatirkan kualitas air susunya akan menurun dan berpengaruh terhadap bayi yang sedang disusui.
Memang belum dilakukan penelitian ilmiah tentang hal itu, tetapi secara empiris pernah terjadi pada beberapa wanita akibat alergi terhadap zat-zat tertentu yang terkandung dalam daun salam. Alergi tersebut terjadi karena pemakaian daun salam dalam konsentrasi tinggi.
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya efek samping yang tak diharapkan itu dapat dilakukan dengan mengganti daun salam dengan tanaman obat tradisional lainnya, atau mengkombinasikan dengan bahan-bahan herbal lainnya yang juga mudah ditemukan dalam keanekaragaman alam flora Indonesia.
Dalam suatu artikel pernah disebutkan tentang efek daun salam yang bisa mengakibatkan ketagihan, terutama jika dicampurkan dalam masakan. Akibatnya, daun tersebut harus selalu digunakankan dalam setiap masakan. Pada kenyataannya memang daun salam mampu memperkuat aroma dan menambah cita rasa masakan. Keharusan untuk memakai daun salam bukan karena ketagihan seperti pada penyalahgunaan narkoba, melainkan karena tanpa daun salam masakan menjadi kurang sedap, sehingga kurang mantap untuk disantap.
Kecuali menambah cita rasa masakan, efek berlebihan dari daun Salam tidak perlu dikhawatirkan karena pemakaiannya yang hanya satu atau dua lembar untuk sepanci masakan. Sehingga tidak akan terjadi konsentrasi tinggi dan tidak akan menimbulkan efek negatif seperti jika digunakan dalam jumlah besar.
Cara memilih daun Salam
Daun salam atau daun apa pun dengan efek optimal adalah daun yang tidak terlalu muda yang berada di bagian ujung dahan, juga daun yang tidak terlalu tua yang terletak pada pangkal dahan. Karena itu kebanyakan orang menyarankan untuk memetik daun yang berada di urutan 4 ke atas.
Susunan daun pada pohon Salam yang berusia diatas 2 tahun |
Pada daun yang masih muda dan belum berkembang secara sempurna, bertambahnya jumlah sel masih sedang berada dalam proses, maka kandungan senyawa yang dimilikinya pun masih dalam perkembangan dan belum mencapai puncak optimal. Sedangkan pada daun yang terletak pada pangkal tangkai sudah mulai mengalami proses penuaan dengan terjadinya penyusutan struktur. Proses ini juga mempengaruhi kualitas zat-zat bermanfaat yang dikandungnya.
Pilihlah daun salam dari pohon yang berusia sedikitnya dua tahun. Selanjutnya petik daun salam di waktu pagi dalam kondisi yang masih segar karena masih belum sepenuhnya terkena sinar matahari.
Cara mengeringkan daun Salam
Letakkan daun salam di atas niru, susun baik-baik setiap daun agar tidak saling menumpuk atau bersentuhan. Taruhlah di ruangan yang bersih, kering dan memiliki sirkulasi udara yang memadai karena proses pengeringan ini mengandalkan udara kering.
Daun salam yang dikeringkan dengan benar dan yang salah |
Setelah itu diamkan beberapa hari, berapa lama tepatnya tergantung pada tingkat kekeringan dan sirkulasi udara di ruangan tersebut. Apabila bagian atas sudah kering, balikkan daun satu per satu agar seluruhnya bisa kering secara sempurna.
Dengan pengeringan secara alami ini zat-zat penting dari daun salam bisa tetap dipertahankan. Tetapi jika dilakukan pengeringan secara cepat dengan cara dijemur dibawah sinar matahari langsung atau dimasukkan dalam oven, bukan hanya airnya yang hilang juga senyawa-senyawa yang diperlukan sebagai obat akan ikut berkurang. Akibatnya pemakaian daun salam kering sebagai obat akan menjadi kurang efektif.
Cara menyimpan daun Salam
Untuk menyimpan daun Salam segar, sebaiknya dicuci bersih terlebih dulu, kemudian tiriskan sampai benar-benar kering. Setelah itu beberapa helai daun, misalnya setiap 10 lebar ditumpuk, dibungkus kertas dan dibungkus lagi dengan kertas aluminum foil dan masukkan ke dalam kulkas. Kertas bungkus yang pertama untuk menghindari daun Salam bersentuhan dengan aluminum foil sehingga bisa berubah warna menjadi hitam kecoklatan.
Khasiat daun Salam kering, apabila dikeringkan dengan cara yang benar tidak berbeda dengan khasiat daun Salam dalam keadaan segar. Disamping itu cara penyimpanan daun Salam kering harus dilakukan dengan benar agar kualitasnya tetap terjaga.
Cara menyimpannya sangat mudah, susun daun salam kering dalam stoples, kemudian simpan di tempat yang kering. Hindari menyimpan di tempat yang lembab, karena kelembapan tersebut bisa memicu tumbuhnya jamur dan berakibat merusak kualitas daun.
Meramu Daun Salam menjadi Obat Asam Urat
Rebus 10 -15 lembar daun salam segar atau yang kering dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas, minum 2 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.
Kandungan senyawa yang terdapat dalam daun Salam akan menurunkan kadar asam urat dengan jalan menghambat kerja ezim xantin oksidase sehingga dapat menghambat pembentukan asam urat.
BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) pernah melakukan penelitian preklinis terhadap daun salam, dan hasilnya disimpulkan bahwa daun salam mampu menurunkan kadar asam urat. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Departemen Kimia, Fakultas MIPA, IPB pada tahun 2008, hasilnya tak berbeda, ekstrak daun salam mampu menghambat proses xantin oksidase, yakni aktivitas metabolisme yang menyebabkan peningkatan asam urat.
Pemakaian esktrak air daun salam sebagai obat tradisional tidak berbeda dengan mengkonsumsi allopurinol, obat generik terpopuler yang paling banyak digunakan kalangan penderita asam urat. Hasil penelitian itu juga membedakan manfaat daun salam dibandingkan dengan kebanyakan obat-obatan herbal yeng lebih berkhasiat sebagai analgesik dan anti inflamasi, bukan untuk menghambat pembentukan asam urat.
Daun Salam dalam kemasan siap konsumsi
Karena khasiat daun Salam sebagai obat tradisional atau jamu telah teruji secara empiris, sedikitnya selama 180 tahun, maka banyak produsen yang mengolahnya agar lebih mudah dikonsumsi. Salah satu obat herbal yang hanya menggunakan daun salam sebagai bahan utamanya, tanpa dikombinasikan dengan bahan lain dan diolah sesuai dengan Quality Management System ISO 9001 serta persyaratan Good Manufacturing Practices (GMP) atau Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) adalah SARAT.
Ekstrak daun Salam dalam kemasan kapsul ini diproduksi oleh PT. Industri Jamu Borobudur dan telah terdaftar di Badan POM dengan Nomor POM TR 072 374 551. Khasiatnya terutama untuk membantu meredakan nyeri pada persendian yang notabene merupakan salah satu gejala asam urat tinggi.
Produk obat tradisional lainnya yang dikemas agar mudah dikonsumsi adalah Teh Celup Daun Salam. Produk ini merupakan kombinasi antara daun Salam dan daun teh pilihan untuk tetap memelihara aroma dan rasa teh agar tak merasa asing saat dikonsumsi. Sedangkan cara mengkonsumsinya tidak berbeda dengan teh celup biasa, tinggal masukkan sachet pada gelas atau cangkir yang diisi air panas. Teh daun Salam pun siap dikonsumsi seperti layaknya minuman saat bersantai di sore hari.
Dengan pengeringan secara alami ini zat-zat penting dari daun salam bisa tetap dipertahankan. Tetapi jika dilakukan pengeringan secara cepat dengan cara dijemur dibawah sinar matahari langsung atau dimasukkan dalam oven, bukan hanya airnya yang hilang juga senyawa-senyawa yang diperlukan sebagai obat akan ikut berkurang. Akibatnya pemakaian daun salam kering sebagai obat akan menjadi kurang efektif.
Cara menyimpan daun Salam
Untuk menyimpan daun Salam segar, sebaiknya dicuci bersih terlebih dulu, kemudian tiriskan sampai benar-benar kering. Setelah itu beberapa helai daun, misalnya setiap 10 lebar ditumpuk, dibungkus kertas dan dibungkus lagi dengan kertas aluminum foil dan masukkan ke dalam kulkas. Kertas bungkus yang pertama untuk menghindari daun Salam bersentuhan dengan aluminum foil sehingga bisa berubah warna menjadi hitam kecoklatan.
Khasiat daun Salam kering, apabila dikeringkan dengan cara yang benar tidak berbeda dengan khasiat daun Salam dalam keadaan segar. Disamping itu cara penyimpanan daun Salam kering harus dilakukan dengan benar agar kualitasnya tetap terjaga.
Cara menyimpannya sangat mudah, susun daun salam kering dalam stoples, kemudian simpan di tempat yang kering. Hindari menyimpan di tempat yang lembab, karena kelembapan tersebut bisa memicu tumbuhnya jamur dan berakibat merusak kualitas daun.
Meramu Daun Salam menjadi Obat Asam Urat
Rebus 10 -15 lembar daun salam segar atau yang kering dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas, minum 2 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.
Kandungan senyawa yang terdapat dalam daun Salam akan menurunkan kadar asam urat dengan jalan menghambat kerja ezim xantin oksidase sehingga dapat menghambat pembentukan asam urat.
BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) pernah melakukan penelitian preklinis terhadap daun salam, dan hasilnya disimpulkan bahwa daun salam mampu menurunkan kadar asam urat. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Departemen Kimia, Fakultas MIPA, IPB pada tahun 2008, hasilnya tak berbeda, ekstrak daun salam mampu menghambat proses xantin oksidase, yakni aktivitas metabolisme yang menyebabkan peningkatan asam urat.
Pemakaian esktrak air daun salam sebagai obat tradisional tidak berbeda dengan mengkonsumsi allopurinol, obat generik terpopuler yang paling banyak digunakan kalangan penderita asam urat. Hasil penelitian itu juga membedakan manfaat daun salam dibandingkan dengan kebanyakan obat-obatan herbal yeng lebih berkhasiat sebagai analgesik dan anti inflamasi, bukan untuk menghambat pembentukan asam urat.
Daun Salam dalam kemasan siap konsumsi
Karena khasiat daun Salam sebagai obat tradisional atau jamu telah teruji secara empiris, sedikitnya selama 180 tahun, maka banyak produsen yang mengolahnya agar lebih mudah dikonsumsi. Salah satu obat herbal yang hanya menggunakan daun salam sebagai bahan utamanya, tanpa dikombinasikan dengan bahan lain dan diolah sesuai dengan Quality Management System ISO 9001 serta persyaratan Good Manufacturing Practices (GMP) atau Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) adalah SARAT.
Ekstrak daun Salam dalam kemasan kapsul ini diproduksi oleh PT. Industri Jamu Borobudur dan telah terdaftar di Badan POM dengan Nomor POM TR 072 374 551. Khasiatnya terutama untuk membantu meredakan nyeri pada persendian yang notabene merupakan salah satu gejala asam urat tinggi.
Produk obat tradisional lainnya yang dikemas agar mudah dikonsumsi adalah Teh Celup Daun Salam. Produk ini merupakan kombinasi antara daun Salam dan daun teh pilihan untuk tetap memelihara aroma dan rasa teh agar tak merasa asing saat dikonsumsi. Sedangkan cara mengkonsumsinya tidak berbeda dengan teh celup biasa, tinggal masukkan sachet pada gelas atau cangkir yang diisi air panas. Teh daun Salam pun siap dikonsumsi seperti layaknya minuman saat bersantai di sore hari.
Obat tradisional asam urat lainnya :
1 komentar:
Terima kasih banyak yah.
Saya akan mencobanya
Posting Komentar